Halo, kali ini mamang mau nyicipin Indomie Mi Goreng Rasa Sambal Matah...

Sambal matah adalah sambal sederhana khas Bali yang dibuat dari bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, daun jeruk yang diiris dan dicampur dengan air jeruk nipis. Kebayang kan pedas-pedas- seger nya... hehehe.


Bumbu nya terdiri dari dua bagian, minyak dan bumbu bubuk dan bahan kering. Tidak seperti bahan kering di mi instan varian lainnya, bahan kering ini disatukan dengan bumbu jadi tidak di rebus bersama mi nya.


Bumbu minyak nya beraroma pedas, seperti bumbu cabe hijau tapi tidak ada warna hijaunya :)



Di dalam bumbu dan bahan kering nya terdapat tambahan (sepertinya) cabe merah, cabe rawit dan daun jeruk kering. Ketika bumbu ini diaduk, bahan-bahan kering itu seperti menyerap sisa air dari rebusan mie sehingga mengembang seperti bahan sambal aslinya.


Rasa nya cukup pedas - mungkin kurang cocok untuk kebanyakan anak kecil dan orang yang tidak tahan pedas. Tapi bagi mamang yang termasuk spesies hyperomnivora dengan sedikit perkecualian, rasa mi varian ini cukup menyenangkan. Pedas, segar dan membangkitkan semangat - walaupun 15 menit setelah menyantap habis mie ini mamang kembali ngantuk seperti biasanya.

Silakan yang ingin melihara kucing, ibunya mah gondrong (gak tahu kucing apa) terus pacaran sama kucing garong jadi we anak nya kayak gitu. Buat yang berminat silakan ambil saja GRATIS. 

Mudah-mudahan bisa jadi kucing yang baik dan bermanfaat.

Update : Sold out - eh adopted out!
Terimakasih.















Sesudah ice bucket challenge, mannequin challenge, sekarang ada lagi virus skip challenge. Kenapa virus? karena sifat nya viral, menular - seperti kebodohan buang-buang waktu dan energi sebelumnya. Tapi yang ini ditambah sungguh super bodoh!

Sebetulnya apa sih skip challenge ini?

Berikut kutipan nya yang mamang dapat dari Facebook.

#SELAMATKAN_ANAK_ANAK_KITA_DARI_BAHAYA_SKIP_CHALLENGE

Berikut saya baca postingan dari mas Isa Ansori

“Bagi para Orang Tua, Guru dan Kepala Sekolah

Hati hati!!!

Sekarang sedang beredar #SkipChallenge atau pass out challenge di kalangan remaja. Beredar gencar di youtube dan facebook. Permainannya dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tsb kejang dan pingsan. Setelah beberapa saat anak akan siuman. Banyak anak menganggap ini pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan.

Tanpa mereka sadari, sebetulnya mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Dan hal itu menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Bisa berakibat fatal, kerusakan otak atau kelumpuhan. Efek lain adalah keinginan untuk mengulangi dengan intensitas yang lebih besar. Hal ini dikarenakan anak merasakan sensasi tertentu dan merasa tertantang.

Edukasi dan awasi anak kita sebelum terlambat.”

Perkenankan saya ikut menyumbang pendapat, mengapa permainan Skip Challenge (SC) ini berbahaya




Iya serius.

Mamang memang pindah aja deh ke yang gratisan. Selain dalam rangka pengiritan di jaman yang penuh ketidakpastian dan segala mahal (halah), ya untuk kepraktisan juga sih. Gak usah ngurus-ngurus hosting atau wordpress sendiri.

OK mungkin gitu aja, semoga di rumah baru ini mamang bisa tetap menyampaikan manfaat buat para pembaca walaupun cuma sedikit.


Kali ini mamang bermaksud untuk berbagi pengalaman mengurus kepindahan dokumen kependudukan yaitu KTP dan Kartu Keluarga dari Kabupaten Bandung ke Kotamadya Bandung.

Ceritanya begini : mamang sekarang bertempat tinggal di Kotamadya Bandung, padahal KTP dan KK mamang masih berstatus tercatat di tempat tinggal terakhir mamang di Kabupaten Bandung. Demi kelancaran administrasi, mamang pun memutuskan untuk ‘memindahkan’ data kependudukan mamang dari alamat lama (Kabupaten Bandung) ke alamat baru yang berada di wilayah Kotamadya Bandung.

Nah, pertama-tama mamang mencari informasi melalui internet dan akhirnya bisa disimpulkan bahwa secara garis besar dalam ‘berpindah’ KTP dan KK bisa dibagi menjadi dua kegiatan yaitu mengurus surat pindah keluar – yaitu menyatakan bahwa kita sudah tidak tinggal di wilayah yang kita tinggalkan, dan kemudian mengurus surat pindah masuk ke wilayah yang akan (atau sedang) kita tinggali – karena biasanya dalam berpindah domisili, orangnya dulu pindah baru surat-surat menyusul belakangan :p

Sebagai tindakan jaga-jaga, secara umum mamang photo copy dulu KTP dan Kartu Keluarga yang sekarang berlaku karena dalam proses pindah ini mamang akan diharuskan untuk menyerahkan KTP dan Kartu Keluarga tersebut, entah di tempat asal atau tujuan.  Selain itu, informasi status E-KTP yang sekarang berlaku apakah sudah ‘direkam’ data nya atau belum harus diketahui karena hal ini konon akan sangat membantu dalam proses selanjutnya.


Diberdayakan oleh Blogger.